Ngabrets Gaming – Mobile Legends: Bang Bang kembali mencatatkan sejarah baru di kancah esports dunia. Gelaran MSC 2025 (Mid Season Cup) yang baru saja berakhir sukses besar dari segi performa tim, kemeriahan event, hingga jumlah penonton. Menariknya, data resmi menunjukkan bahwa jumlah viewer MSC 2025 melonjak hingga 50% dibandingkan tahun sebelumnya—sebuah lonjakan tajam yang mengukuhkan posisi MLBB sebagai salah satu game MOBA mobile terpopuler di dunia.
Lalu, apa saja faktor yang membuat MSC 2025 begitu meledak tahun ini? Bagaimana strategi Moonton dan para stakeholder lainnya memicu lonjakan penonton secara global? Mari kita ulas secara menyeluruh!
Menurut data yang dirilis oleh Esports Charts, total peak viewers untuk MSC 2025 mencapai 4,8 juta penonton secara bersamaan. Ini meningkat drastis dari 3,2 juta peak viewers pada MSC 2024. Jika ditotal, viewership kumulatif sepanjang turnamen menyentuh angka 82 juta penonton, naik hampir 50% dibanding 55 juta tahun lalu.
Platform dengan kontribusi terbesar datang dari YouTube Gaming, disusul oleh TikTok Live, Facebook Gaming, dan streaming eksklusif di MPL ID App. Negara dengan jumlah penonton terbanyak masih didominasi oleh Filipina, Indonesia, Malaysia, dan kini mulai masuk juga pemirsa dari Brasil dan Arab Saudi, seiring dengan ekspansi pasar MLBB ke wilayah MENA dan LATAM.
Ada beberapa faktor utama yang menjadikan MSC 2025 sebagai turnamen yang “pecah” dan layak jadi perbincangan global:
Tahun ini, Moonton berkolaborasi lebih erat dengan ESL (Electronic Sports League) dan Snapdragon Pro Series untuk menyelenggarakan MSC dengan standar internasional. Hasilnya? Produksi siaran jadi lebih sinematik, komentator multibahasa, dan experience penonton di berbagai negara meningkat tajam.
Tim-tim underdog seperti S2G Esports (Turki) dan Team Falcons (Arab Saudi) berhasil menembus babak playoff, bahkan mengalahkan tim-tim besar dari Asia Tenggara. Hal ini menambah daya tarik cerita yang membuat fans dunia ingin terus mengikuti perkembangan turnamen.
Untuk pertama kalinya, MSC 2025 menghadirkan 18 tim dari 9 regional, termasuk debut dari tim Amerika Selatan dan Afrika Utara. Hal ini memperluas basis penggemar yang sebelumnya tidak terwakili.
Moonton menggelar kampanye masif bertajuk #MSC2025Explosion yang viral di TikTok, Instagram, dan Twitter. Influencer lokal hingga global dilibatkan, dan konten behind-the-scenes dibagikan secara konsisten. Hasilnya: engagement naik dan mendorong viewership organik secara global.
baca juga : “Warisan Kejahatan DuPont Kisah Nyata di Balik Kerajaan Kimia“
Salah satu alasan mengapa viewership MSC 2025 meroket adalah karena fleksibilitas platform streaming yang digunakan. Moonton tidak hanya menggantungkan pada satu atau dua platform, tapi memanfaatkan ekosistem:
Tak hanya itu, turnamen ini juga disiarkan dalam 10 bahasa termasuk Inggris, Indonesia, Tagalog, Arab, Spanyol, dan Portugis. Ini penting karena memungkinkan penonton global merasa lebih dekat dengan pertandingan.
Moonton tidak hanya fokus pada pertandingan, tapi juga pada pengalaman digital penonton. Berikut strategi konten yang terbukti berhasil:
Semua strategi ini bukan hanya menggaet penonton baru, tetapi juga membuat mereka bertahan lebih lama, yang secara langsung berpengaruh pada peningkatan total watch time.
Meski MLBB awalnya besar di Asia Tenggara, MSC 2025 membuktikan bahwa game ini kini mulai diterima di pasar luar:
Ke depan, MLBB tampaknya akan menargetkan panggung global secara lebih serius, bahkan kemungkinan bergabung dalam turnamen multinasional seperti World Cyber Games atau Esports World Cup.
Pertandingan final MSC 2025 mempertemukan dua tim besar: RRQ (Indonesia) melawan AP Bren (Filipina). Laga ini tidak hanya menegangkan hingga game ke-7, tapi juga menjadi pertandingan dengan peak viewers tertinggi sepanjang sejarah MLBB, yakni 4,8 juta penonton serentak!
Pertarungan klasik antara dua wilayah powerhouse ini menunjukkan kualitas esports Asia Tenggara yang makin matang, baik dari sisi gameplay, strategi, maupun mental bertanding.