Ngabrets Gaming – Ajang Tokyo Game Show 2025 (TGS 2025) kembali mencuri perhatian dunia gaming. Tahun ini, para pengunjung berkesempatan emas untuk mencoba Battlefield 6 sebelum rilis resmi. Game besutan EA dan DICE tersebut menjadi salah satu bintang utama di pameran game terbesar Asia itu, memikat ribuan pengunjung yang ingin merasakan pengalaman peperangan realistis di medan digital.
Setiap tahun, Tokyo Game Show selalu menghadirkan kejutan dari berbagai studio besar dunia. Namun, kehadiran Battlefield 6 menjadi magnet tersendiri. Booth milik Electronic Arts (EA) dipadati oleh gamer dan media sejak hari pertama pameran dibuka di Makuhari Messe, Chiba, Jepang.
EA menyiapkan demo eksklusif dengan durasi permainan sekitar 20 menit. Dalam sesi ini, pemain bisa merasakan langsung suasana perang modern dengan teknologi grafis mutakhir yang membuat gameplay terasa seperti menonton film aksi di layar lebar.
DICE selaku pengembang mengungkapkan bahwa demo di TGS 2025 menampilkan cuplikan mode kampanye dan potongan misi multipemain. Meski hanya sebagian kecil, pengalaman tersebut cukup menggambarkan kualitas penuh yang akan ditawarkan saat perilisan nanti.
Salah satu hal yang paling banyak dibicarakan pengunjung adalah peningkatan kualitas grafis Battlefield 6. DICE membawa Frostbite Engine versi terbaru yang mampu menghadirkan pencahayaan, bayangan, dan efek ledakan dengan tingkat realisme tinggi.
Bangunan yang hancur secara dinamis, kendaraan yang bisa dikendalikan bebas, hingga cuaca ekstrem seperti badai pasir atau hujan deras, semuanya digambarkan dengan sangat detail.
Beberapa pengunjung bahkan menyebut pengalaman ini “seperti berada di dalam film perang.” Hal ini membuktikan bahwa EA dan DICE berhasil membawa pengalaman sinematik ke level baru melalui Battlefield 6 Sebelum Rilis yang tampil di TGS 2025.
Baca Juga : “ST Dupont Barang Koleksi Panduan Lengkap untuk Kolektor Pemula“
Battlefield selalu dikenal lewat pertempuran multiplayer berskala besar. Dalam versi demo di Tokyo Game Show, pemain dapat mencoba mode “Conquest Reborn” yang menghadirkan hingga 128 pemain dalam satu peta luas.
Peta demo kali ini menampilkan area urban futuristik dengan berbagai bangunan tinggi, jembatan, dan jalur bawah tanah. Pemain bebas memilih peran seperti Assault, Engineer, Recon, atau Medic, masing-masing dengan perlengkapan baru yang bisa disesuaikan.
Fitur baru bernama “Dynamic Objective” juga diperkenalkan. Tujuan misi bisa berubah secara real-time tergantung perkembangan pertempuran, membuat strategi tim harus selalu beradaptasi. DICE mengklaim fitur ini akan menjadikan setiap sesi permainan terasa unik dan menantang.
Selama pameran, media internasional dan influencer game ramai memberikan ulasan positif. Banyak yang menilai demo Battlefield 6 Sebelum Rilis menampilkan performa yang stabil dengan frame rate tinggi meski berjalan pada resolusi 4K.
Menurut laporan dari beberapa jurnalis game Jepang, pengalaman demo berlangsung mulus tanpa bug berarti — sebuah indikasi bahwa pengembangan sudah memasuki tahap akhir.
Selain itu, DICE juga menyiapkan area khusus untuk wawancara dengan pengembang, tempat mereka menjelaskan visi menghadirkan “perang masa depan yang sinematik dan kolaboratif.”
“Battlefield 6 akan membawa pemain pada pengalaman perang paling imersif yang pernah kami buat,” ujar Lars Gustavsson, salah satu direktur kreatif DICE, dalam sesi wawancara di TGS 2025.
Tak hanya di Jepang, kabar tentang kesempatan mencoba Battlefield 6 sebelum rilis di TGS 2025 juga membuat heboh komunitas gamer di seluruh dunia. Media sosial seperti X (Twitter) dan Reddit dipenuhi video pendek dan foto dari para pengunjung yang membagikan keseruan mereka.
Hashtag #Battlefield6TGS2025 bahkan sempat menjadi trending topic global selama dua hari berturut-turut. Banyak gamer yang mengaku tidak sabar menunggu perilisan resmi game ini di konsol dan PC.
EA sendiri belum mengumumkan tanggal rilis pasti, namun rumor menyebutkan bahwa game ini akan meluncur pada kuartal pertama 2026. Pre-order kabarnya akan dibuka menjelang akhir tahun 2025.
Dari segi pengalaman, demo Battlefield 6 memberikan kesan bahwa game ini berfokus pada keseimbangan antara aksi cepat dan realisme visual. Suara senjata, efek ledakan, serta animasi karakter terasa sangat hidup.
Pemain juga bisa berinteraksi dengan lingkungan secara lebih bebas, seperti membuka pintu manual, menggunakan drone pengintai, atau menghancurkan dinding untuk menciptakan jalur baru.
Semua elemen ini membuat Battlefield 6 terasa lebih dinamis dibanding pendahulunya. Banyak gamer yang mengatakan bahwa pengalaman Battlefield 6 Sebelum Rilis di Tokyo Game Show terasa seperti memainkan adegan perang dalam film Hollywood dengan tingkat detail yang luar biasa.
EA dan DICE juga mengungkapkan bahwa mereka bekerja sama dengan beberapa studio efek visual (VFX) ternama dari industri film untuk menciptakan atmosfer yang realistis. Kolaborasi ini menghasilkan efek pencahayaan sinematik, ekspresi wajah karakter yang lebih alami, dan detail lingkungan yang memanjakan mata.
Menurut DICE, inspirasi utama Battlefield 6 datang dari film perang modern dan dokumenter militer, namun tetap menghadirkan kebebasan gameplay khas seri Battlefield.
“Tujuan kami bukan hanya membuat game perang, tetapi menghadirkan pengalaman interaktif yang terasa nyata dan emosional,” tambah Gustavsson.
Setelah tampil gemilang di TGS 2025, kini para penggemar hanya tinggal menunggu pengumuman resmi dari EA terkait jadwal peluncuran. Dengan respon positif dari publik dan media, Battlefield 6 berpotensi menjadi salah satu game perang paling sukses di tahun depan.
Jika semua berjalan sesuai rencana, perilisan global bisa saja dilakukan pada Maret 2026. Versi yang akan hadir di PlayStation 5, Xbox Series X/S, dan PC kabarnya akan mendukung fitur cross-play penuh.
Sementara itu, komunitas gamer di Indonesia juga turut menantikan kehadiran game ini. Beberapa distributor bahkan sudah mulai membuka daftar minat (wishlist) di platform digital.