Ngabrets Gaming – Hari ketiga Minggu ke-6 MPL Indonesia Season 16 (MPL ID S16) yang digelar pada Minggu, 28 September 2025, berlangsung sangat meriah. Pertandingan paling ditunggu tentu saja laga besar bertajuk Royal Derby MPL ID S16, mempertemukan dua tim raksasa Mobile Legends: Bang Bang Indonesia, yaitu RRQ Hoshi (RRQ) dan ONIC Esports (ONIC).
Pertandingan antara ONIC vs RRQ ini bukan hanya sekadar duel gengsi, melainkan juga menjadi ajang pembuktian siapa yang lebih superior di musim reguler. Laga ini merupakan pertemuan kedua mereka di regular season MPL ID S16, sehingga banyak penggemar menantikan apakah RRQ bisa membalas kekalahan sebelumnya. Sayangnya, hasil pertandingan menunjukkan dominasi penuh dari ONIC yang sukses menyapu bersih RRQ dengan skor telak 2-0.
Meskipun skor terlihat berat sebelah, pertandingan tetap menghadirkan banyak momen menarik. Mulai dari strategi unik, permainan individu yang menonjol, hingga aksi emosional di luar pertandingan membuat Royal Derby jilid kedua ini sulit dilupakan.
Salah satu momen paling mencolok adalah ketika ONIC berhasil menumbangkan RRQ pada game kedua tanpa memberi kesempatan lawan mencetak satu pun kill. Skor akhir menunjukkan ONIC unggul dengan 17 kill berbanding 0. Dari sisi gold, selisih yang tercipta bahkan mencapai lebih dari 15 ribu, memperlihatkan betapa timpangnya pertandingan tersebut.
Kemenangan bersih ini bukanlah yang pertama bagi ONIC di musim ini. Sebelumnya, mereka pernah melakukan hal serupa saat melawan Team Liquid ID (TLID) pada leg pertama MPL ID S16. Namun, catatan melawan RRQ tentu lebih spesial karena Royal Derby selama ini dikenal sebagai laga yang seimbang. Kekalahan telak RRQ membuat sebagian penggemar mulai meragukan ketatnya rivalitas kedua tim di musim ini.
Bagi RRQ, hasil ini menjadi catatan merah yang perlu segera diperbaiki. Sebagai tim besar dengan basis penggemar fanatik, mereka tidak boleh lengah jika ingin tetap bersaing menuju playoff.
Di game pertama, bintang utama jatuh kepada Kiboy, roamer andalan ONIC. Dengan menggunakan Chou, ia tampil sangat agresif sekaligus efektif. Manuvernya dengan skill The Way of the Dragon berkali-kali berhasil mengunci pemain RRQ dalam posisi sulit. Tak heran, ia dinobatkan sebagai MVP pada game pembuka Royal Derby jilid kedua ini.
Menariknya, Kiboy memunculkan kembali META Chou roamer dengan item Blade of Heptaseas, sebuah build yang sempat populer beberapa tahun lalu. Pasif item tersebut ternyata sangat bersinergi dengan pasif milik Chou, menghasilkan burst damage yang besar meski dimainkan dengan gaya roamer tank.
Keputusan Kiboy terbukti jitu karena ia mampu menekan lawan sejak early game. Bahkan Jonathan Liandi, salah satu streamer Mobile Legends paling berpengaruh, dalam sesi komentar pertandingan memprediksi bahwa gaya bermain ini akan kembali populer di rank setelah keberhasilan Kiboy.
Momen klimaks terjadi pada penghujung game kedua. Skylar, mantan pemain RRQ yang kini membela ONIC, berhasil mencetak Maniac dengan hero Granger. Dalam kondisi base RRQ yang hampir hancur, Skylar memanfaatkan snowball besar yang sudah ia bangun sejak mid game. Dengan positioning yang cerdas, ia melumat habis sisa pertahanan RRQ dan menutup laga dengan sangat meyakinkan.
Menariknya, Granger yang digunakan Skylar adalah hero signature dari ToYy, pemain RRQ yang kabarnya menjadi saingan utamanya. Hal ini menambah nilai emosional dalam kemenangan tersebut. Skylar membuktikan bahwa ia masih layak menjadi pemain inti dan bahkan bisa bersinar lebih terang bersama ONIC.
Selain sebagai penutup indah, Maniac dari Skylar juga menjadi simbol betapa dominannya ONIC dalam laga ini. Bagi fans ONIC, kemenangan ini terasa lengkap: mengalahkan rival abadi sekaligus menunjukkan kekuatan individu para pemain.
Selain aksi di dalam game, ada pula momen menarik di luar pertandingan. Setelah kemenangan game kedua, penonton melihat Coach Yeb, yang kini menjabat sebagai VP ONIC, turun langsung ke pinggir panggung. Ia memberikan isyarat kepada para pemain ONIC untuk menahan diri dan tidak melakukan taunting berlebihan terhadap RRQ.
Sebelumnya, Kairi sempat terlihat berteriak ke arah RRQ, memancing tensi di antara kedua tim. Yeb kemudian naik ke stage saat sesi wawancara untuk mengingatkan kembali pentingnya menjaga sportivitas. Walaupun begitu, Kairi masih sempat melontarkan candaan dengan mengatakan “RRQ lapar jadi dikasih telur,” merujuk pada hasil 0 kill RRQ di game kedua.
Momen ini menegaskan bahwa persaingan ONIC dan RRQ bukan hanya soal strategi permainan, tetapi juga soal mentalitas dan citra tim. Kehadiran Yeb membuat atmosfer lebih terkendali, meski bumbu rivalitas tetap ada untuk menghibur para penggemar.
Kemenangan ONIC atas RRQ kali ini menjadi kali kedua di musim reguler MPL ID S16. Dari sisi performa, ONIC terlihat jauh lebih stabil dan solid. Sementara RRQ, meski masih punya potensi, harus bekerja keras agar tidak terjebak di zona merah klasemen.
Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah masih akan ada Royal Derby jilid ketiga di playoff. Syaratnya, tentu RRQ harus mampu menembus babak playoff terlebih dahulu. Dengan posisi klasemen mereka yang sedang rawan, perjalanan RRQ dipastikan tidak akan mudah.
Meski begitu, rivalitas keduanya tetap menjadi daya tarik utama MPL ID. Pertandingan ONIC vs RRQ selalu menyedot perhatian ribuan penonton, baik secara langsung di venue maupun melalui siaran live streaming.