Ngabrets Gaming – Para penggemar Mobile Legends pasti merasakan getaran euforia baru di Land of Dawn. Tidak hanya satu, tapi dua hero legendaris, Lapu-Lapu dan Badaang, kembali menanjak ke meta setelah sekian lama dianggap kurang optimal. Kehadiran mereka di meta baru ini bukan sekadar nostalgia, melainkan sebuah tanda bahwa strategi permainan akan mengalami perubahan signifikan. Banyak pemain pro dan solo rank kini mulai bereksperimen dengan hero-hero ini untuk menguasai permainan.
Meta Mobile Legends selalu dinamis, dan perubahan patch terbaru telah membuka peluang bagi Lapu-Lapu dan Badaang untuk bersinar kembali. Buff yang mereka dapatkan, baik dari sisi damage, skill cooldown, maupun survivability, membuat mereka semakin sulit untuk ditandingi. Lapu-Lapu dengan kemampuan split form-nya kini lebih lincah dalam duel 1v1, sementara Badaang, yang dulu dikenal sebagai fighter crowd control, kini bisa mengendalikan lane lebih efektif. Hal ini membuat kombinasi mereka di early hingga late game menjadi ancaman nyata.
Lapu-Lapu bukanlah hero baru, namun update terakhir memberinya kesempatan kedua untuk mendominasi Land of Dawn. Skill pasifnya yang kini memberikan tambahan physical attack saat bertarung dengan hero lawan, membuatnya menjadi nightmare bagi lawan yang mengandalkan burst damage. Kombinasi skill 1 dan 2 memungkinkan Lapu-Lapu untuk melompat ke area target, memberikan crowd control, dan menimbulkan damage AoE yang mematikan.
Salah satu kelebihan Lapu-Lapu di meta saat ini adalah fleksibilitas build-nya. Pemain bisa memilih build tanky untuk frontline yang sulit ditembus, atau full damage build untuk menjadi assassin yang mematikan. Hal ini membuat Lapu-Lapu menjadi pilihan ideal untuk ranked maupun turnamen, di mana fleksibilitas strategi sangat dihargai. Selain itu, synergy Lapu-Lapu dengan hero yang bisa memberikan crowd control tambahan semakin membuatnya sulit untuk dilawan.
Badaang, hero fighter yang dikenal dengan kemampuan crowd control-nya, juga kembali ke meta dengan performa luar biasa. Skill ultimate-nya, “Fist of Fury”, kini memiliki radius yang lebih luas dan damage yang lebih tinggi, memungkinkan Badaang membuka fight dengan efektif. Sementara skill 1 dan 2 memberikan mobilitas yang tinggi, membuatnya mampu mengejar hero lawan atau melarikan diri dari situasi berbahaya.
Kehadiran Badaang di lane juga memberikan tekanan ekstra pada lawan. Dengan skill-skill yang memaksa musuh untuk selalu bergerak, Badaang memaksa lawan kehilangan posisi, yang berpotensi membuka kesempatan bagi tim untuk melakukan push turret atau mengambil objektif penting seperti Turtle atau Lord. Build tanky atau semi tanky kini lebih populer untuk Badaang, karena memungkinkan dia tetap survive sambil memberikan utility maksimal dalam fight tim.
Yang membuat meta saat ini semakin menarik adalah kombinasi antara Lapu-Lapu dan Badaang. Ketika keduanya berada di tim yang sama, lawan harus siap menghadapi tekanan yang konstan. Lapu-Lapu bisa menginisiasi duel dengan skill split form, sementara Badaang menutup ruang gerak lawan dengan crowd control. Strategi ini sangat efektif dalam ranked maupun scrim profesional.
Selain itu, kombinasi keduanya juga memaksa lawan untuk menyesuaikan pick hero mereka. Tank yang biasanya menjadi counter Lapu-Lapu harus berhati-hati terhadap Badaang, yang bisa mengontrol lane dan membuka peluang kill. Di sisi lain, support lawan harus pintar menggunakan skill crowd control untuk menahan Lapu-Lapu, sementara harus tetap waspada terhadap combo Badaang. Hal ini membuat drafting hero di meta ini menjadi semakin menantang.
Untuk mendominasi Land of Dawn dengan Lapu-Lapu dan Badaang, strategi farming dan rotasi menjadi kunci utama. Lapu-Lapu yang lincah bisa fokus pada farming early game untuk mendapatkan item core, sementara Badaang bisa mengambil peran map control dengan melakukan ganking atau mencuri buff lawan.
Mid game menjadi fase krusial untuk kedua hero ini. Lapu-Lapu bisa mulai roaming untuk membantu lane lain, memanfaatkan skill split form untuk inisiasi atau disengage. Badaang bisa memanfaatkan ultimate-nya untuk team fight, memberikan tekanan sekaligus membuka ruang bagi tim untuk push turret. Timing rotasi yang tepat akan menentukan siapa yang menguasai objektif seperti Turtle atau Lord, yang bisa menjadi penentu kemenangan.
baca juga : “Investasi Elegan Dupont Koleksi Bernilai Tinggi dan Sangat Mewah“
Untuk Lapu-Lapu, build physical damage masih menjadi favorit, dengan core item seperti Bloodlust Axe, Blade of Despair, dan Warrior Boots. Sementara itu, Badaang lebih efektif dengan build semi tanky, misalnya Endless Battle, Immortality, dan Tough Boots, yang memberikan sustain tinggi sambil tetap mematikan.
Pemilihan emblem juga sangat penting. Fighter emblem untuk Lapu-Lapu memungkinkan penetration tambahan, sementara custom tank/fighter emblem untuk Badaang bisa meningkatkan durability dan crowd control. Pemain yang cerdas akan menyesuaikan emblem sesuai kebutuhan tim dan lawan, sehingga memaksimalkan potensi kedua hero ini di meta saat ini.
Tidak ada hero tanpa counter, dan meta baru ini juga menuntut strategi melawan Lapu-Lapu dan Badaang. Assassin atau marksman burst damage yang cepat bisa menjadi ancaman, namun positioning dan rotasi yang tepat bisa meminimalkan risiko tersebut. Penggunaan spell seperti Flicker atau Purify menjadi sangat penting untuk menyelamatkan hero dari inisiasi lawan.
Tim yang mengerti kekuatan kombinasi Lapu-Lapu dan Badaang akan memanfaatkan visi map, komunikasi, dan koordinasi skill untuk memaksimalkan efek kedua hero. Timing ultimate dan combo skill menjadi faktor penentu, sehingga kerja sama tim lebih diutamakan daripada sekadar duel 1v1.
Dengan buff terbaru, fleksibilitas build, dan kombinasi strategi yang efektif, jelas bahwa Lapu-Lapu & Badaang Kembali ke Meta! Siap Dominasi Land of Dawn? bukan sekadar pertanyaan retoris. Mereka sudah berada di puncak potensi, menantang pemain lain untuk menemukan counter terbaik. Pemain yang memanfaatkan hero ini dengan tepat akan mendapatkan keuntungan signifikan di ranked maupun turnamen profesional.