Ngabrets Gaming – Dulu dihina noob, sekarang jadi MVP dunia adalah kisah nyata yang mengguncang komunitas eSports Mobile Legends tahun ini. Siapa sangka, pemain yang dulu sering dilabeli “beban tim” karena sering AFK, kini berdiri gagah di atas panggung juara dunia, mengangkat trofi dan membawa pulang gelar MVP.
Kisah ini bukan cuma tentang game, tapi tentang perjuangan, evolusi mental, dan keajaiban dari tekad yang tak pernah padam. Jika kamu merasa pernah direndahkan karena performa buruk dalam permainan, kisah ini akan memberimu inspirasi luar biasa!
Nama in-game-nya adalah ReXxy, dan ia baru saja menyabet gelar MVP M5 World Championship, turnamen Mobile Legends paling bergengsi di dunia. Tapi sebelum jadi bintang, ReXxy adalah pemain yang paling sering dilaporkan di server lokal Asia Tenggara karena sering AFK saat pertandingan berlangsung.
Beberapa tahun lalu, ia dianggap tidak layak berada di rank tinggi. Di forum-forum komunitas, namanya bahkan jadi bahan meme karena keputusannya keluar dari pertandingan hanya karena mati dua kali berturut-turut. Namun siapa sangka, “noob” yang dulu sering direndahkan kini jadi panutan dan MVP sejati.
Dalam wawancara eksklusif usai pertandingan final, ReXxy mengaku sempat ingin berhenti main game sepenuhnya. “Waktu itu aku merasa semua orang benci aku. Tiap kali main, pasti ada yang hina,” ujarnya. Tekanan dari netizen, hinaan di kolom komentar, dan mental breakdown sempat membuatnya menjauh dari dunia gaming.
Namun justru di titik terendah itulah ReXxy memutuskan untuk berubah. Ia mulai menyusun jadwal latihan sendiri, mempelajari ulang mekanik hero, hingga menyewa coach pribadi untuk memperbaiki mindset dan gameplay-nya.
Dalam waktu kurang dari 1 tahun, ReXxy berhasil mencapai Mythical Glory secara konsisten tanpa pernah AFK satu kali pun. Komunitas pun mulai menyadari perubahan ini. Dari yang semula menghina, perlahan-lahan orang mulai menghargai proses yang dilaluinya.
Salah satu momen paling ikonik adalah saat ia menjadi jungler utama di tim semi-pro lokal dan membawa timnya masuk final turnamen regional. Di sana, gaya bermainnya dinilai agresif namun sangat objektif—berbanding terbalik dengan masa lalunya.
Titik balik terbesar terjadi saat ReXxy direkrut oleh tim besar Nova Supremacy, sebuah organisasi eSports dengan jaringan internasional. Tak sedikit yang mempertanyakan keputusan manajemen saat itu. Banyak yang masih mengaitkan nama ReXxy dengan masa lalunya sebagai “tukang AFK.”
Namun semua ragu itu lenyap saat ReXxy tampil di MPL dan menyapu bersih pertandingan dengan KDA mengerikan. Permainannya yang penuh perhitungan, refleks cepat, dan shot call yang presisi membuatnya jadi pusat perhatian caster dan analis internasional.
Final M5 mempertemukan Nova Supremacy melawan tim raksasa Filipina. Meski banyak yang memprediksi kekalahan tim ReXxy, kenyataan berkata lain. Dalam lima game yang menegangkan, ReXxy menunjukkan performa luar biasa dengan hero signature-nya: Lancelot dan Fanny.
Tak hanya menyelamatkan tim di saat genting, ReXxy juga berhasil mencetak Savage di game penentuan. Tak ayal, penghargaan MVP Dunia pun jatuh ke tangannya. Sebuah ironi yang manis—dulu dihina noob, sekarang jadi MVP dunia.
baca juga : “Aksesoris DuPont: Mahakarya Elegan dari Warisan Keahlian“
Apa yang terjadi setelahnya benar-benar di luar dugaan. Banyak akun yang dulu menghina ReXxy kini minta maaf secara terbuka. Tagar #SorryReXxy sempat menjadi trending topic di X (sebelumnya Twitter). Bahkan beberapa mantan rekan tim yang pernah report dia kini memintanya jadi mentor pribadi.
Fenomena ini membuktikan bahwa dalam dunia digital, reputasi memang bisa hancur dalam sekejap—tapi juga bisa bangkit bila disertai dengan perubahan nyata dan bukti kerja keras.
Dalam pidatonya setelah menerima trofi MVP, ReXxy menyampaikan pesan yang menyentuh banyak hati:
“Kalau kamu lagi merasa rendah, ditertawakan karena kesalahan masa lalu, ingat satu hal: label ‘noob’, ‘tukang AFK’, atau ‘beban’ itu bukan kutukan selamanya. Kita semua bisa berubah. Aku di sini berdiri bukan karena hebat, tapi karena aku gak nyerah.”
Kata-kata itu memicu gelombang motivasi di kalangan gamer muda. Banyak yang mengaku terinspirasi untuk lebih serius bermain, bahkan beberapa mulai menyusun ulang cara mereka menghadapi kritik di dalam game.
Kisah dulu dihina noob, sekarang jadi MVP dunia bukan hanya soal game, melainkan tentang bagaimana setiap orang memiliki kesempatan untuk membalikkan nasib. Dunia eSports seringkali terlihat penuh glamor, tapi di balik itu banyak perjuangan mental yang tak terlihat.
ReXxy adalah contoh nyata bahwa bahkan dari tempat terendah—dari status “tukang AFK”—seseorang bisa naik ke puncak dunia dengan tekad dan kerja keras.