Ngabrets Gaming – Setelah bertahun-tahun berjuang di panggung Mobile Legends, Karl “KarlTzy” Nepomuceno akhirnya mencetak sejarah: menjuarai Mobile Legends: Southeast Asia Cup (MSC). Sebuah gelar yang lama dinanti, tidak hanya oleh dirinya, tetapi juga oleh jutaan penggemar yang telah menyaksikan jatuh bangunnya perjalanan sang legenda.
Dalam artikel ini, kita akan menyelami perjalanan panjang KarlTzy — dari masa kejayaannya bersama Bren Esports, keterpurukan setelah M2, hingga momen bersejarah di MSC 2025 yang membuat namanya kembali bersinar terang di langit esports Asia Tenggara.
Nama KarlTzy pertama kali mencuri perhatian publik saat tampil bersama Bren Esports pada tahun 2020. Dengan mekanik tinggi dan gameplay agresif, ia menjadi bagian vital dari dominasi tim Filipina tersebut di berbagai turnamen besar, termasuk M2 World Championship di awal tahun 2021. Dalam event itu, KarlTzy tampil luar biasa dan berhasil membawa pulang trofi juara dunia — menjadikannya salah satu pemain jungler terbaik dunia.
Namun, kemenangan di M2 bukanlah akhir dari segalanya. Justru setelah itu, tantangan sebenarnya dimulai.
Usai kemenangan spektakuler di M2, ekspektasi terhadap KarlTzy melonjak drastis. Sayangnya, performa Bren Esports dan KarlTzy mengalami penurunan. Dalam berbagai turnamen berikutnya, tim tak lagi mampu mendominasi. Beberapa kekalahan mengejutkan pun menghampiri, dan kritik mulai berdatangan — baik dari komunitas maupun media.
KarlTzy sempat disebut sebagai “one-hit wonder”, pemain yang hanya bersinar sesaat. Tak sedikit pula yang mempertanyakan komitmennya terhadap dunia kompetitif, terlebih setelah muncul rumor tentang keinginannya untuk pensiun dini.
Namun, siapa sangka, dalam diam KarlTzy menyiapkan kebangkitan.
Pada akhir 2021, KarlTzy mengambil keputusan besar — bergabung dengan ECHO Esports. Banyak yang ragu akan kepindahannya ini, karena saat itu ECHO belum memiliki reputasi sekuat Bren. Tapi bagi KarlTzy, ini adalah peluang untuk memulai ulang dan membuktikan diri.
Meski awalnya belum langsung membuahkan hasil, kerja kerasnya mulai terlihat. Bersama rekan-rekan barunya seperti Sanji, Yawi, dan Bennyqt, KarlTzy membentuk fondasi tim yang lebih solid dan penuh semangat muda. Di MPL PH Season 11, ECHO mulai menunjukkan taringnya.
Kebangkitan KarlTzy dan ECHO semakin nyata saat mereka tampil di M4 World Championship. Meskipun belum berhasil membawa pulang gelar juara (dengan ONIC Indonesia menjadi salah satu rival berat), performa KarlTzy menjadi bukti bahwa ia belum habis. Bahkan, banyak analis menyebut permainannya jauh lebih matang dan efisien dibandingkan saat era M2.
Namun, tetap saja, satu gelar masih belum diraih: MSC (Mobile Legends Southeast Asia Cup) — turnamen prestisius yang mempertemukan para raja dari kawasan Asia Tenggara.
baca juga : “Pulpen Mewah Dupont Lebih dari Sekadar Pulpen“
MSC 2025 menjadi titik balik segalanya. Kali ini, KarlTzy datang sebagai pemain veteran dengan tekad membara. Bersama ECHO yang semakin solid, mereka masuk ke turnamen sebagai salah satu unggulan.
Di babak grup, ECHO tampil konsisten. Tapi sorotan terbesar datang saat mereka memasuki babak knockout dan harus menghadapi tim-tim kuat seperti RRQ, ONIC Esports, hingga sesama wakil Filipina, AP.Bren.
KarlTzy tampil tenang, fokus, dan nyaris tanpa cela. Mekanik tinggi yang dulu menjadi andalan, kini dipadukan dengan pengalaman dan decision-making yang sangat matang. Hero pool-nya pun sangat fleksibel — dari tank jungler seperti Baxia dan Fredrinn, hingga assassin seperti Ling dan Lancelot.
Puncaknya adalah grand final MSC 2025. Dalam pertandingan best-of-seven yang epik melawan ONIC Indonesia, ECHO tampil luar biasa dan menang dengan skor 4-2. KarlTzy menjadi MVP dan akhirnya meraih gelar MSC pertamanya — sebuah pencapaian yang sudah lama diimpikannya.
Dalam sesi interview pasca-kemenangan, KarlTzy terlihat meneteskan air mata. Bukan hanya karena gelar yang akhirnya berhasil diraih, tapi karena semua perjuangan panjang yang telah ia lalui — dari kritik, kegagalan, tekanan, hingga keraguan diri.
“Gelar ini bukan hanya milikku. Ini untuk semua yang percaya aku belum selesai.” — ucap KarlTzy dengan suara bergetar.
Momen ini langsung viral di media sosial. Tagar #KarlTzy dan #MSC2025 menjadi trending di berbagai platform seperti X (Twitter), TikTok, dan Instagram. Banyak fans yang merasa ikut terharu dan bangga menyaksikan sang legenda bangkit kembali.
Gelar MSC ini melengkapi daftar prestasi KarlTzy di kancah internasional. Ia kini menjadi salah satu dari sedikit pemain yang pernah menjuarai M2 dan MSC, dua gelar paling bergengsi di Mobile Legends.
Namun, lebih dari itu, perjalanan KarlTzy adalah kisah tentang ketekunan, pembuktian diri, dan kepercayaan terhadap proses. Di era di mana pemain muda silih berganti muncul, ia tetap berdiri tegak dan membuktikan bahwa pengalaman dan kerja keras tak pernah bohong.