Ngabrets Gaming – Industri game kembali dihebohkan dengan pencapaian luar biasa dari salah satu judul paling fenomenal beberapa tahun terakhir. Elden Ring: Shadow of the Erdtree resmi dinobatkan sebagai DLC (Downloadable Content) terlaris sepanjang masa, hanya beberapa minggu setelah perilisannya. Pencapaian ini bukan hanya menegaskan dominasi FromSoftware dalam genre action RPG, tetapi juga menunjukkan antusiasme komunitas gamer global yang belum surut meski game utamanya telah dirilis sejak 2022.
Sejak diumumkan, Shadow of the Erdtree langsung mencuri perhatian. Trailer sinematik yang dirilis Bandai Namco memperlihatkan dunia baru penuh misteri, musuh yang lebih brutal, serta peningkatan kualitas grafis yang memukau. Para penggemar setia langsung berbondong-bondong melakukan pre-order, bahkan jauh sebelum detail lengkap mengenai gameplay diumumkan.
Menurut laporan resmi, dalam waktu kurang dari 72 jam setelah peluncuran, DLC ini berhasil menjual jutaan kopi di seluruh dunia. Angka tersebut membuatnya langsung melampaui rekor DLC populer lain yang sebelumnya mendominasi pasar.
Shadow of the Erdtree bukan sekadar ekspansi biasa. FromSoftware menambahkan area dunia baru yang luas, penuh dengan rahasia, tantangan, dan cerita mendalam yang memperkaya lore asli. Tidak hanya musuh biasa, bos-bos baru dengan desain grotesk khas studio ini menjadi daya tarik utama.
Selain itu, sistem senjata dan skill tree juga diperluas. Hal ini memungkinkan pemain untuk mencoba gaya bertarung baru, meningkatkan variasi strategi yang bisa digunakan. Tidak heran banyak kritikus menyebut Shadow of the Erdtree sebagai DLC dengan skala setara game penuh.
Baca Juga : “Parfum ST Dupont: Aroma Keanggunan & Warisan Klasik“
Salah satu alasan mengapa penjualan Shadow of the Erdtree begitu tinggi adalah dukungan masif dari komunitas gamer. Ribuan streamer dan konten kreator di berbagai platform seperti Twitch dan YouTube segera memainkan DLC ini di hari pertama rilis.
Fenomena ini menciptakan efek domino. Pemain yang tadinya hanya penasaran akhirnya ikut membeli untuk merasakan sendiri pengalaman menantang yang ditawarkan. Kehadiran konten kreator juga memperkuat reputasi game ini sebagai salah satu RPG dengan replay value tertinggi.
Keberhasilan Shadow of the Erdtree mempertegas posisi Bandai Namco sebagai salah satu publisher paling berpengaruh di industri game. Laporan finansial kuartalan mereka mencatat lonjakan pendapatan signifikan yang sebagian besar disumbang oleh penjualan DLC ini.
Analis industri memperkirakan bahwa pencapaian ini akan mendorong publisher lain untuk lebih serius mengembangkan ekspansi berkualitas tinggi. Jika tren ini terus berlanjut, masa depan industri game bisa semakin bergeser ke arah model penjualan DLC yang ambisius.
Sebelum hadirnya Shadow of the Erdtree, beberapa DLC dari game besar sempat memegang rekor penjualan, seperti The Witcher 3: Blood and Wine atau GTA IV: The Lost and Damned. Namun, perbedaan signifikan terlihat dari skala konten yang ditawarkan.
Jika DLC pada umumnya hanya menambahkan cerita tambahan singkat, Shadow of the Erdtree menawarkan dunia baru seluas 50% dari peta utama. Inilah yang membuat para penggemar rela mengeluarkan uang ekstra tanpa ragu.
Tagar #ShadowoftheErdtree sempat menjadi trending topic global di X (Twitter) beberapa jam setelah perilisan. Ribuan cuitan membanjiri lini masa, mulai dari apresiasi grafis yang semakin realistis hingga keluhan mengenai tingkat kesulitan yang dianggap lebih ekstrem dibandingkan versi original.
Namun, justru inilah yang menjadi daya tarik utama. Kesulitan tingkat tinggi sudah menjadi identitas dari setiap game karya Hidetaka Miyazaki, dan Shadow of the Erdtree tidak terkecuali. Para pemain yang berhasil menaklukkan bos-bos ikonik langsung membagikan momen epik mereka, semakin memperkuat hype.
Dengan pencapaian Shadow of the Erdtree, tidak bisa dipungkiri bahwa Elden Ring telah menjelma menjadi fenomena budaya pop. Tidak hanya dibicarakan di kalangan gamer, game ini juga mendapat perhatian dari media mainstream, bahkan memicu diskusi akademis tentang storytelling interaktif.
Beberapa universitas di Eropa dan Amerika Serikat dilaporkan mulai menggunakan game ini sebagai studi kasus dalam mata kuliah desain game maupun narasi digital. Hal ini memperlihatkan dampak luas yang mampu diciptakan sebuah karya interaktif dalam ranah seni dan hiburan.
Pertanyaan besar yang kini muncul adalah: apa langkah berikutnya? Apakah FromSoftware akan merilis DLC tambahan, ataukah langsung beralih ke proyek baru?
Sebagian penggemar berharap masih ada ekspansi lanjutan yang mengeksplorasi sisi dunia lain dari Lands Between. Namun, ada juga spekulasi bahwa studio ini sudah menyiapkan proyek baru yang sama ambisiusnya, mengingat rekam jejak mereka dengan seri Dark Souls, Bloodborne, hingga Sekiro.
Apapun jawabannya, kesuksesan Shadow of the Erdtree menjadi bukti nyata bahwa pasar masih haus akan pengalaman RPG menantang dengan kualitas tinggi.