Ngabrets Gaming – Pada pertengahan 2025 ini, dunia esports dan komunitas gamer menyambut dengan antusias rilis dan perkembangan Counter-Strike 2 sebagai penerus dari CS:GO, membawa harapan baru bagi pecinta genre tembak-tembakan taktis. Game ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam evolusi game FPS yang telah lama dikenal.
Counter-Strike 2 (CS2) adalah game first-person shooter taktis gratis (free-to-play) yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Valve. Dirilis secara resmi pada 27 September 2023, CS2 menggantikan CS:GO dalam katalog Steam untuk platform Windows dan Linux.
Perubahan besar yang dihadirkan meliputi migrasi mesin grafis dari Source ke Source 2, pembaruan arsitektur server, serta revisi peta dan mekanika permainan untuk memanfaatkan teknologi terbaru. Peta klasik dari CS:GO pun dirombak agar tampak lebih modern dengan fitur-fitur baru seperti ‘smoke physics’ yang bersifat dinamis.
Namun peluncuran ini bukan tanpa kontroversi: sejumlah fitur lama di CS:GO terpaksa dihapus atau disesuaikan, dan ada kritik dari komunitas soal performa atau perubahan drastis dalam pengalaman bermain.
Sejak peluncurannya, Counter-Strike 2 berhasil memecahkan rekor jumlah pemain aktif secara simultan, melampaui rekor yang pernah dicapai CS:GO. Peningkatan ini menunjukkan bahwa basis pemain lama tetap setia, dan ada gelombang pengguna baru tertarik mencoba versi terbaru ini.
Namun dari sisi ulasan pengguna di Steam, penerimaan menunjukkan campuran. Beberapa kritik menyoroti penghapusan konten tertentu dari CS:GO, keluhan performa di perangkat rendah, serta hilangnya beberapa mode klasik. Di sisi lain, banyak pengulas profesional memuji langkah teknis dan potensi jangka panjang CS2.
Secara teknis, game ini menghadirkan sistem “subtick” di server yang meningkatkan sinkronisasi input pemain, sehingga feel permainan terasa lebih responsif. Fitur “smoke physics” juga menjadi sorotan karena memungkinkan asap granat berubah bentuk ketika peluru melewatinya ataupun ada interaksi lain.
Salah satu pembaruan penting adalah dukungan bahasa Indonesia yang dihadirkan ke dalam menu dan antarmuka game, sebagai bentuk adaptasi Valve terhadap pasar lokal. Sekarang pemain di Indonesia bisa memilih bahasa Indonesia agar lebih mudah memahami elemen permainan dan arahan.
Namun tak semua pembaruan berjalan mulus. Baru-baru ini Valve memutuskan untuk menghapus peta komunitas “Transit” hanya dua hari setelah dirilis dalam Counter-Strike 2 karena ditemukan nama entitas dalam file peta yang menyiratkan kata ofensif (istilah “gamer word”) serta dugaan pelanggaran hak cipta. Hal ini mengingatkan bahwa konten komunitas harus diolah dan diperiksa secara ketat sebelum diintegrasikan ke versi resmi.
Selain itu, liga profesional wanita ESL Impact yang fokus pada Counter-Strike 2 juga dikabarkan akan berhenti beroperasi setelah musim mendatang karena model ekonomi dianggap tidak berkelanjutan.
Di level esports global, Counter-Strike 2 menjadi landasan utama turnamen seperti BLAST dan ESL, yang sebelumnya berfokus pada CS:GO. Kehadiran CS2 memperbarui standar kompetisi dan membuka peluang taktis baru bagi tim profesional.
Di Indonesia, komunitas CS sangat aktif. Dengan dukungan bahasa Indonesia, pemain lokal diharapkan semakin mudah beradaptasi dan berkompetisi. Banyak tim lokal yang mulai membentuk divisi CS2 untuk ikut serta di kejuaraan regional.
Kabar besar juga datang dari dunia pemain pro: s1mple, legenda CS:GO, secara resmi pamit dari NAVI dan dikabarkan akan comeback ke CS2 bersama tim baru. Langkah ini memicu antisipasi tinggi di kalangan penggemar dalam negeri untuk menyaksikan aksi bintang tersebut di platform baru.
Meski membawa segudang potensi, Counter-Strike 2 masih menghadapi tantangan:
Di sisi positif, harapan besar tertuju pada inovasi Valve ke depan: pembaruan peta, modifikasi senjata, serta integrasi teknologi baru untuk menjaga relevansi CS2 selama bertahun-tahun.