Ngabrets Gaming – Batal tanding! Team S8UL tersingkir MSC 2025 secara mengejutkan dan meninggalkan tanda tanya besar di kalangan penggemar esports Mobile Legends. Tim asal India yang sedang naik daun itu sebelumnya dijagokan sebagai salah satu kuda hitam di turnamen bergengsi ini. Namun, secara mendadak dan tanpa bertanding di babak grup, S8UL harus angkat kaki dari MSC 2025. Apa sebenarnya yang terjadi?
Kabar mengejutkan ini pertama kali diumumkan melalui media sosial resmi MSC (Mid Season Cup) 2025. Dalam pernyataan singkat, disebutkan bahwa tim S8UL harus mundur dari pertandingan karena “kendala teknis dan administratif yang tidak dapat dihindari.” Pernyataan tersebut menimbulkan banyak spekulasi di kalangan komunitas game, terutama karena turnamen sudah berjalan dan tim lain bersiap melanjutkan fase grup.
S8UL sendiri dikenal sebagai tim yang penuh semangat dan telah berkembang pesat dalam beberapa musim terakhir. Kehadiran mereka di MSC 2025 seharusnya menjadi batu loncatan besar, mengingat ini adalah salah satu event Mobile Legends paling prestisius di dunia. Ketidakhadiran mereka tentu memberikan dampak pada atmosfer turnamen.
Meski belum ada penjelasan resmi yang lebih rinci dari pihak S8UL atau Moonton (penyelenggara MSC), sejumlah sumber menyebut beberapa kemungkinan penyebab yang membuat Team S8UL tersingkir MSC 2025:
Salah satu spekulasi yang paling kuat adalah masalah visa. MSC 2025 diadakan di negara Asia Tenggara, dan beberapa pemain serta staf pendukung tim S8UL diduga mengalami keterlambatan proses visa. Beberapa laporan tidak resmi menyebutkan bahwa tim hanya memiliki waktu sempit untuk persiapan keberangkatan setelah lolos dari babak kualifikasi regional.
Proses administratif yang rumit dan ketatnya regulasi imigrasi di beberapa negara bisa saja menjadi batu sandungan bagi kehadiran fisik tim di lokasi turnamen.
Spekulasi lain yang beredar adalah adanya konflik internal atau pergantian roster mendadak. Walaupun tidak ada pernyataan resmi mengenai hal ini, beberapa analis esports mengamati bahwa performa dan kekompakan tim S8UL dalam beberapa turnamen terakhir sempat menurun.
Jika benar terjadi pergantian pemain atau masalah dalam manajemen internal, maka tidak menutup kemungkinan pihak penyelenggara MSC menyatakan tim tidak memenuhi syarat kompetisi.
Beberapa sumber menyebut bahwa S8UL mungkin menghadapi penalti karena pelanggaran administratif. Dalam dunia turnamen esports internasional, berbagai peraturan seperti pendaftaran pemain, peralatan standar, hingga kesesuaian jadwal scrim sangat ketat. Jika salah satu aturan tidak dipatuhi, konsekuensinya bisa sangat serius—bahkan diskualifikasi.
Kabar bahwa Team S8UL tersingkir MSC 2025 ini sontak mengundang banyak reaksi dari netizen. Di Twitter dan Reddit, tagar #JusticeForS8UL sempat menjadi trending topic. Banyak penggemar menyayangkan minimnya transparansi atas alasan mundurnya tim, sementara yang lain mencoba membela pihak penyelenggara karena pentingnya menjaga integritas turnamen.
Beberapa caster dan influencer Mobile Legends pun turut bersuara. Salah satunya, caster terkenal dari Indonesia, menyatakan:
“Kehilangan S8UL di MSC 2025 sangat disayangkan. Mereka tim yang punya potensi besar. Tapi kita juga harus percaya, keputusan yang diambil tentu ada dasarnya.”
baca juga : “Korek Api Dupont KW Antara Gengsi dan Realita“
Dengan absennya S8UL, penyelenggara MSC 2025 melakukan perubahan pada format grup. Grup tempat S8UL berada akhirnya hanya diisi oleh tiga tim lainnya, yang secara otomatis mendapat kesempatan lebih besar lolos ke fase knockout. Beberapa penggemar mempertanyakan keadilan sistem tersebut, sementara pihak MSC menegaskan bahwa semua keputusan telah mempertimbangkan banyak aspek teknis.
Selain itu, absennya satu tim juga mempengaruhi jadwal pertandingan, siaran langsung, dan sponsor yang sudah mempersiapkan promosi khusus untuk pertandingan yang melibatkan S8UL.
Setelah tekanan dari komunitas, pihak manajemen S8UL akhirnya merilis pernyataan resmi di media sosial mereka. Dalam pernyataan tersebut, mereka menyampaikan permintaan maaf kepada para penggemar dan menjelaskan bahwa keputusan mundur dari MSC 2025 sangat sulit, namun harus dilakukan demi kepentingan jangka panjang tim.
Mereka juga menyebutkan akan melakukan evaluasi menyeluruh dan fokus pada turnamen berikutnya, termasuk persiapan untuk M-Series World Championship 2025 mendatang.
Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi banyak tim esports di dunia. Partisipasi dalam turnamen internasional bukan hanya soal kemampuan bermain, tetapi juga kesiapan administratif, manajemen tim, hingga kedisiplinan terhadap peraturan.
Bagi S8UL, meski batal tanding di MSC 2025, mereka tetap mendapat simpati dan dukungan dari komunitas global. Potensi besar mereka masih terbuka lebar untuk masa depan, asalkan mereka mampu bangkit dan memperbaiki kekurangan yang terjadi.
Kejadian ini juga mendorong Moonton dan penyelenggara lainnya untuk memperkuat sistem komunikasi dan transparansi. Komunitas esports kini semakin cerdas dan kritis, sehingga informasi yang minim bisa memunculkan spekulasi yang merugikan semua pihak.
Sementara itu, harapan besar tetap ada bagi S8UL untuk kembali ke kancah internasional. Fans menantikan mereka bangkit dan membuktikan bahwa tersingkir dari MSC 2025 hanyalah batu loncatan menuju pencapaian yang lebih besar.